SEBUAH PABRIK ENERGI BERNAMA MITOKONDRIA
Sekilas perkenalan tentang mitokondria
Keterangan Gambar : ilustrasi mitokondria
SEBUAH PABRIK ENERGI BERNAMA
MITOKONDRIA
Pernahkah anda membayangkan dan mentafakuri dari
mana mahluk hidup mendapatkan tenaganya untuk hidup dan bergerak dan
berkegiatan sehari-hari? Berbagai kegiatan yang dilakukan tentunya membutuhkan energy
yang tidak sedikit. Setiap hari kita makan dan minum untuk mengisi kembali energy
kita yang telah habis digunakan pada
kegiatan sebelumnya. Tapi bagaimanakah makanan tersebut diubah menjadi energy?
Mari kita berkenalan dengan pabrik energy di dalam tubuh kita yang bernama Mitokondria.
Baca Lainnya :
- BERKENALAN DENGAN HPV0
- KERUSAKAN PADA GINJAL 0
- BERKENALAN DENGAN DIABETES MELLITUS0
- MENGENAL ORGAN GINJAL0
- SEKILAS TENTANG PENYAKIT JANTUNG 0
Mitokondria adalah organel dalam sel yang berfungsi
sebagai pusat pembangkit energi. Mereka sering disebut sebagai "pembangkit
listrik" sel karena menghasilkan sebagian besar adenosin trifosfat (ATP),
yaitu molekul yang digunakan oleh sel sebagai sumber energi. Berikut adalah
penjelasan tentang struktur dan peran penting mitokondria dalam tubuh manusia:
Struktur Mitokondria:
Mitokondria memiliki dua membran:
1.
Membran Luar: Membran ini halus dan
permeabel untuk molekul-molekul kecil.
2.
Membran Dalam: Membran ini sangat terlipat membentuk struktur yang disebut krista.
Lipatan ini meningkatkan luas permukaan dan mengandung protein-protein yang
penting untuk rantai transpor elektron.
Di dalam membran dalam terdapat ruang yang disebut matriks
mitokondria, yang mengandung enzim, DNA mitokondria, dan ribosom mitokondria.
Peran Penting Mitokondria:
Berikut ini adalah beberapa peranan penting mitokondria dalam tubuh kita
1.
Produksi Energi (ATP): Fungsi utama
mitokondria adalah menghasilkan ATP melalui proses yang dikenal sebagai fosforilasi
oksidatif. Proses ini terjadi di membran dalam mitokondria dan melibatkan
rantai transpor elektron yang menghasilkan gradien proton, yang pada akhirnya
digunakan oleh enzim ATP sintase untuk menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat
anorganik.
2.
Regulasi Metabolisme Seluler:
Mitokondria terlibat dalam berbagai jalur metabolisme, termasuk oksidasi asam
lemak, siklus asam sitrat (siklus Krebs), dan metabolisme asam amino.
3.
Pengendalian Apoptosis (Kematian Sel Terprogram): Mitokondria berperan penting
dalam apoptosis, yang merupakan proses di mana sel secara terprogram mati untuk
menjaga kesehatan organisme. Selama apoptosis, mitokondria melepaskan protein
seperti sitokrom c yang mengaktifkan kaskade enzim yang mengarah ke kematian
sel.
4.
Regulasi Kalsium: Mitokondria juga
berfungsi dalam regulasi kalsium dalam sel, yang penting untuk kontraksi otot
dan fungsi sinyal sel lainnya.
5.
Produksi Panas: Dalam sel-sel lemak coklat, mitokondria terlibat dalam produksi
panas melalui proses yang dikenal sebagai termogenesis nonshivering, di mana
energi dilepaskan sebagai panas alih-alih disimpan sebagai ATP.
Mitokondria sangat penting untuk kelangsungan hidup
sel, dan kerusakan pada fungsi atau sistem energi di mitokondria dapat
memberikan dampak signifikan terhadap berbagai proses seluler, terutama yang
terkait dengan energi dan kesehatan sel. Berikut adalah beberapa efek utama
dari kerusakan mitokondria:
1.
Neurodegenerasi: Mitokondria yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan
gangguan pada keseimbangan energi seluler dan peningkatan stres oksidatif, yang
berkontribusi pada penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan
sklerosis ganda. Misalnya, pada penyakit Alzheimer, disfungsi mitokondria
mempengaruhi pembentukan plak amiloid, transmisi sinaptik, dan menyebabkan
neuroinflamasi, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kognitif【Felipe
A. Bustamante-Barrientos et al. (2023)] (https://dx.doi.org/10.1186/s12967-023-04493-w)
; [Sharma et al. (2021)] (https://dx.doi.org/10.3390/ijms22094850)】.
2.
Gangguan Metabolisme dan Energi: Mitokondria yang rusak dapat mengakibatkan
penurunan produksi ATP, yang merupakan sumber utama energi seluler. Akibatnya,
sel-sel mengalami defisit energi yang dapat memicu kematian sel dan gangguan
pada jaringan, termasuk otot jantung dan sistem saraf【O. P. Sokolik &
Prozorova (2022)] (https://dx.doi.org/10.31117/neuroscirn.v5i3.151)
; [McGuire (2019)] (https://dx.doi.org/10.3390/biology8020026)】.
3.
Stres Oksidatif dan Apoptosis: Mitokondria yang tidak berfungsi dapat
menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) yang tinggi, yang menyebabkan stres
oksidatif dan merusak komponen seluler lainnya. Ini dapat memicu apoptosis
(kematian sel terprogram) yang berkontribusi pada berbagai penyakit degeneratif【Zhang
et al. (2023)] (https://dx.doi.org/10.3390/ijms241210400)
; [Ullah et al. (2021)] (https://dx.doi.org/10.3390/antiox10040546)】.
4.
Penurunan Fungsi Imun: Disfungsi mitokondria juga telah dikaitkan dengan
penurunan respons imun, terutama seiring bertambahnya usia. Ini menyebabkan
peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit terkait usia lainnya【McGuire
(2019)](https://dx.doi.org/10.3390/biology8020026)】.
5.
Penyakit Kardiovaskular: Mitokondria yang tidak berfungsi dengan baik juga
berkontribusi pada patogenesis penyakit jantung, seperti gagal jantung, melalui
mekanisme seperti stres oksidatif, apoptosis kardiomiosit, dan disfungsi energi【Zhang
et al. (2023)](https://dx.doi.org/10.3390/ijms241210400)】.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intervensi
terapeutik yang menargetkan perbaikan fungsi mitokondria atau perlindungan
mitokondria dari kerusakan dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk
mengatasi berbagai gangguan ini【Felipe A. Bustamante-Barrientos et al. (2023)](https://dx.doi.org/10.1186/s12967-023-04493-w)
; [Sokolik & Prozorova (2022)] (https://dx.doi.org/10.31117/neuroscirn.v5i3.151)】.
Nah, demikianlah perkenalan sekilas dengan Mitokondria
dan peranan pentingnya dalam tubuh kita. Setelah kita mengetahui peranannya, seyogyanya
kita menjaga kondisi badan kita agara tetap sehat supaya semua proses berjalan
normal.