SEBUAH PABRIK ENERGI BERNAMA MITOKONDRIA
Sekilas perkenalan tentang mitokondria

By CMI HOSPITAL 26 Agu 2024, 16:05:52 WIB Kesehatan
SEBUAH PABRIK ENERGI BERNAMA MITOKONDRIA

Keterangan Gambar : ilustrasi mitokondria


SEBUAH PABRIK ENERGI BERNAMA MITOKONDRIA

 

Pernahkah anda membayangkan dan mentafakuri dari mana mahluk hidup mendapatkan tenaganya untuk hidup dan bergerak dan berkegiatan sehari-hari? Berbagai kegiatan yang dilakukan tentunya membutuhkan energy yang tidak sedikit. Setiap hari kita makan dan minum untuk mengisi kembali energy kita  yang telah habis digunakan pada kegiatan sebelumnya. Tapi bagaimanakah makanan tersebut diubah menjadi energy? Mari kita berkenalan dengan pabrik energy di dalam tubuh kita yang bernama Mitokondria.

Baca Lainnya :

Mitokondria adalah organel dalam sel yang berfungsi sebagai pusat pembangkit energi. Mereka sering disebut sebagai "pembangkit listrik" sel karena menghasilkan sebagian besar adenosin trifosfat (ATP), yaitu molekul yang digunakan oleh sel sebagai sumber energi. Berikut adalah penjelasan tentang struktur dan peran penting mitokondria dalam tubuh manusia:

 

Struktur Mitokondria:

Mitokondria memiliki dua membran:

1.  Membran Luar: Membran ini halus dan permeabel untuk molekul-molekul kecil.

2. Membran Dalam: Membran ini sangat terlipat membentuk struktur yang disebut krista. Lipatan ini meningkatkan luas permukaan dan mengandung protein-protein yang penting untuk rantai transpor elektron.

Di dalam membran dalam terdapat ruang yang disebut matriks mitokondria, yang mengandung enzim, DNA mitokondria, dan ribosom mitokondria.

 

Peran Penting Mitokondria:

Berikut ini adalah beberapa peranan penting mitokondria dalam tubuh kita

1.  Produksi Energi (ATP): Fungsi utama mitokondria adalah menghasilkan ATP melalui proses yang dikenal sebagai fosforilasi oksidatif. Proses ini terjadi di membran dalam mitokondria dan melibatkan rantai transpor elektron yang menghasilkan gradien proton, yang pada akhirnya digunakan oleh enzim ATP sintase untuk menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat anorganik.

 

2.  Regulasi Metabolisme Seluler: Mitokondria terlibat dalam berbagai jalur metabolisme, termasuk oksidasi asam lemak, siklus asam sitrat (siklus Krebs), dan metabolisme asam amino.

 

3. Pengendalian Apoptosis (Kematian Sel Terprogram): Mitokondria berperan penting dalam apoptosis, yang merupakan proses di mana sel secara terprogram mati untuk menjaga kesehatan organisme. Selama apoptosis, mitokondria melepaskan protein seperti sitokrom c yang mengaktifkan kaskade enzim yang mengarah ke kematian sel.

 

4.  Regulasi Kalsium: Mitokondria juga berfungsi dalam regulasi kalsium dalam sel, yang penting untuk kontraksi otot dan fungsi sinyal sel lainnya.

 

5. Produksi Panas: Dalam sel-sel lemak coklat, mitokondria terlibat dalam produksi panas melalui proses yang dikenal sebagai termogenesis nonshivering, di mana energi dilepaskan sebagai panas alih-alih disimpan sebagai ATP.

 

Mitokondria sangat penting untuk kelangsungan hidup sel, dan kerusakan pada fungsi atau sistem energi di mitokondria dapat memberikan dampak signifikan terhadap berbagai proses seluler, terutama yang terkait dengan energi dan kesehatan sel. Berikut adalah beberapa efek utama dari kerusakan mitokondria:

 

1. Neurodegenerasi: Mitokondria yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan energi seluler dan peningkatan stres oksidatif, yang berkontribusi pada penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan sklerosis ganda. Misalnya, pada penyakit Alzheimer, disfungsi mitokondria mempengaruhi pembentukan plak amiloid, transmisi sinaptik, dan menyebabkan neuroinflamasi, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kognitifFelipe A. Bustamante-Barrientos et al. (2023)] (https://dx.doi.org/10.1186/s12967-023-04493-w) ; [Sharma et al. (2021)] (https://dx.doi.org/10.3390/ijms22094850).

 

2. Gangguan Metabolisme dan Energi: Mitokondria yang rusak dapat mengakibatkan penurunan produksi ATP, yang merupakan sumber utama energi seluler. Akibatnya, sel-sel mengalami defisit energi yang dapat memicu kematian sel dan gangguan pada jaringan, termasuk otot jantung dan sistem sarafO. P. Sokolik & Prozorova (2022)] (https://dx.doi.org/10.31117/neuroscirn.v5i3.151) ; [McGuire (2019)] (https://dx.doi.org/10.3390/biology8020026).

 

3. Stres Oksidatif dan Apoptosis: Mitokondria yang tidak berfungsi dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) yang tinggi, yang menyebabkan stres oksidatif dan merusak komponen seluler lainnya. Ini dapat memicu apoptosis (kematian sel terprogram) yang berkontribusi pada berbagai penyakit degeneratifZhang et al. (2023)] (https://dx.doi.org/10.3390/ijms241210400) ; [Ullah et al. (2021)] (https://dx.doi.org/10.3390/antiox10040546).

 

4. Penurunan Fungsi Imun: Disfungsi mitokondria juga telah dikaitkan dengan penurunan respons imun, terutama seiring bertambahnya usia. Ini menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit terkait usia lainnyaMcGuire (2019)](https://dx.doi.org/10.3390/biology8020026).

 

5. Penyakit Kardiovaskular: Mitokondria yang tidak berfungsi dengan baik juga berkontribusi pada patogenesis penyakit jantung, seperti gagal jantung, melalui mekanisme seperti stres oksidatif, apoptosis kardiomiosit, dan disfungsi energiZhang et al. (2023)](https://dx.doi.org/10.3390/ijms241210400).

 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intervensi terapeutik yang menargetkan perbaikan fungsi mitokondria atau perlindungan mitokondria dari kerusakan dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk mengatasi berbagai gangguan iniFelipe A. Bustamante-Barrientos et al. (2023)](https://dx.doi.org/10.1186/s12967-023-04493-w) ; [Sokolik & Prozorova (2022)] (https://dx.doi.org/10.31117/neuroscirn.v5i3.151).

 

Nah, demikianlah perkenalan sekilas dengan Mitokondria dan peranan pentingnya dalam tubuh kita. Setelah kita mengetahui peranannya, seyogyanya kita menjaga kondisi badan kita agara tetap sehat supaya semua proses berjalan normal.

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment