BERKENALAN DENGAN DIABETES MELLITUS
Berkenalan dengan Diabetes Mellitus
“ Inilah alasan mengapa ayah melarang kamu terlalu banyak minum minuman
yang manis! “
Baca Lainnya :
- MENGENAL ORGAN GINJAL0
- SEKILAS TENTANG PENYAKIT JANTUNG 0
- ANGIOGENESIS, APAKAH ITU?0
- SEKILAS TENTANG PROSES PERKEMBANGAN SEL KANKER0
Demikian seorang ayah memarahi anaknya yang terdiagnosa menderita
Diabetes Tipe 2 di dalam ruang konsultasi dokter di sebuah Rumah Sakit. Anaknya
hanya bisa menangis menyesali kebiasaan buruknya. Diagnosa ini adalah sebuah
kenyataan berat yang mesti diterima oleh pasien dan keluarganya.
Fragmen percakapan seperti ini banyak terjadi di rumah sakit – rumah
sakit di berbagai kota di Indonesia. Mirisnya, saat ini kasus Diabetes di
kalangan anak – anak tengah meningkat tajam. Disinyalir penyebabnya adalah
kebiasaan mengkonsumsi minuman dan makanan yang mengandung jenis gula tertentu.
Seberapa bahayakah penyakit ini sehingga para orang tua saat ini benar – benar
memperhatikan pola konsumsi anaknya? Mari kita berkenalan lebih jauh dengan
penyakit yang satu ini.
Diabetes mellitus, atau yang
sering disebut diabetes, adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh masalah
dengan hormon insulin atau dengan respons tubuh terhadap insulin. Insulin
adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting dalam mengatur
kadar glukosa (gula) dalam darah. Berikut adalah beberapa penyebab utama
penyakit diabetes:
1. Diabetes
Tipe 1 :
-
Penyebab
Autoimun : Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan
tubuh menyerang sel-sel beta di pankreas yang bertanggung jawab untuk
memproduksi insulin. Proses ini menyebabkan kerusakan yang permanen pada
sel-sel beta dan menyebabkan produksi insulin yang sangat rendah atau tidak ada
sama sekali.
-
Faktor
Genetik : Orang dengan riwayat keluarga diabetes tipe
1 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini, meskipun
genetik tidak selalu menjadi satu-satunya faktor penyebabnya.
2.
Diabetes
Tipe 2 :
-
Resistensi
Insulin : Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak
merespons insulin dengan baik. Sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap
insulin, sehingga pankreas harus bekerja lebih keras untuk memproduksi lebih
banyak insulin untuk mempertahankan kadar glukosa yang normal.
-
Faktor Gaya
Hidup : Obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan
pola makan yang tidak sehat (tinggi gula dan lemak, rendah serat) dapat
meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
- Faktor Genetik : Keturunan dan faktor genetik
juga memainkan peran dalam perkembangan diabetes tipe 2, meskipun tidak selalu
ada hubungan langsung yang jelas antara gen tertentu dan kondisi ini.
3.
Gestasional
Diabetes :
-
Perubahan
Hormonal Selama Kehamilan : Gestasional diabetes terjadi saat tubuh
wanita hamil tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif,
yang meningkatkan kadar glukosa darah.
-
Faktor
Risiko : Kehamilan pada usia lebih dari 25 tahun,
riwayat diabetes gestasional sebelumnya, obesitas, dan riwayat diabetes tipe 2
dalam keluarga dapat meningkatkan risiko gestasional diabetes.
4.
Penyebab
Langka Lainnya :
-
Penyakit
Pankreas : Penyakit atau gangguan pada pankreas,
seperti pankreatitis kronis, bisa mengganggu produksi insulin dan mempengaruhi
pengaturan glukosa darah.
-
Efek
Samping Obat : Beberapa obat, seperti kortikosteroid,
dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan menyebabkan diabetes.
-
Penyakit
Endokrin Lainnya : Kondisi medis tertentu seperti sindrom
Cushing atau hipertiroidisme juga dapat berkontribusi pada risiko diabetes.
Diabetes Mellitus ini disebut juga sebagai Mother of All Diseases atau
induk dari berbagai penyakit lain. Hal ini dikarenakan ketika seseorang
menderita penyakit ini dan tidak ditangani secara seksama, maka akan terjadi
komplikasi terhadap organ tubuh lain. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi
adalah :
1.
Komplikasi Akut
- Hipoglikemia: Ini adalah kondisi di mana kadar
gula darah turun di bawah normal, sering disebabkan oleh pengobatan insulin
atau obat antidiabetik lainnya. Gejala termasuk pusing, keringat dingin,
kebingungan, dan dalam kasus yang parah, bisa menyebabkan kejang atau koma.
- Ketoasidosis Diabetik (DKA): Ini adalah
komplikasi yang serius dan mengancam nyawa yang terjadi ketika tubuh tidak
memiliki cukup insulin untuk memproses gula darah, sehingga tubuh mulai memecah
lemak sebagai bahan bakar, menghasilkan keton yang dapat menyebabkan darah
menjadi asam.
- Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar (HHS):
Kondisi ini biasanya terjadi pada diabetes tipe 2, ditandai dengan gula darah
yang sangat tinggi tanpa adanya ketosis, tetapi menyebabkan dehidrasi yang
parah dan kebingungan.
2.
Komplikasi Kronis
a.
Komplikasi Mikrovaskular: Ini melibatkan kerusakan pada pembuluh darah
kecil, meliputi:
- Retinopati Diabetik: Kerusakan pada pembuluh
darah kecil di retina, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan
kebutaan.
- Nefropati Diabetik: Kerusakan pada ginjal
akibat diabetes, yang dapat berujung pada gagal ginjal kronis.
- Neuropati Diabetik: Kerusakan saraf, terutama
di ekstremitas, yang dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau mati rasa.
b.
Komplikasi Makrovaskular: Ini melibatkan kerusakan pada pembuluh darah
besar, yang meliputi:
- Penyakit Arteri Koroner: Meningkatkan risiko
serangan jantung akibat penyempitan pembuluh darah koroner.
- Stroke: Diabetes meningkatkan risiko stroke
karena kerusakan pada pembuluh darah di otak.
- Penyakit Arteri Perifer: Mengurangi aliran
darah ke anggota tubuh, yang dapat menyebabkan rasa sakit, ulkus, dan bahkan
amputasi.
3.
Komplikasi lain:
- Kaki Diabetik: Ulkus atau infeksi pada kaki
yang sering kali sulit sembuh dan bisa menyebabkan amputasi.
- Disfungsi Erektil: Pada pria, diabetes dapat
menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan ereksi.
- Infeksi: Penderita diabetes lebih rentan
terhadap infeksi, baik karena gula darah yang tinggi mendukung pertumbuhan bakteri,
maupun karena gangguan fungsi sistem imun.
- Komplikasi Kehamilan: Pada wanita hamil dengan
diabetes, baik gestasional maupun tipe 1/2, terdapat risiko komplikasi bagi ibu
dan bayi, termasuk makrosomia (bayi besar) dan kelahiran prematur.
Memahami penyakit dan berbagai penyebab
ini dapat membantu dalam pencegahan, diagnosis dini, dan
manajemen diabetes. Pengelolaan diabetes meliputi pengaturan pola makan,
olahraga teratur, pengukuran glukosa darah yang teratur, dan dalam beberapa
kasus, pengobatan dengan insulin atau obat antidiabetes lainnya. Mengelola diabetes dengan baik melalui diet,
olahraga, pengobatan, dan pemantauan gula darah yang ketat sangat penting untuk
mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi ini.