BERKENALAN DENGAN DIABETES MELLITUS

By CMI HOSPITAL 12 Agu 2024, 15:05:10 WIB Kesehatan
BERKENALAN DENGAN DIABETES MELLITUS

Berkenalan dengan Diabetes Mellitus

 

“ Inilah alasan mengapa ayah melarang kamu terlalu banyak minum minuman yang manis! “

Baca Lainnya :

 

Demikian seorang ayah memarahi anaknya yang terdiagnosa menderita Diabetes Tipe 2 di dalam ruang konsultasi dokter di sebuah Rumah Sakit. Anaknya hanya bisa menangis menyesali kebiasaan buruknya. Diagnosa ini adalah sebuah kenyataan berat yang mesti diterima oleh pasien dan keluarganya.

Fragmen percakapan seperti ini banyak terjadi di rumah sakit – rumah sakit di berbagai kota di Indonesia. Mirisnya, saat ini kasus Diabetes di kalangan anak – anak tengah meningkat tajam. Disinyalir penyebabnya adalah kebiasaan mengkonsumsi minuman dan makanan yang mengandung jenis gula tertentu. Seberapa bahayakah penyakit ini sehingga para orang tua saat ini benar – benar memperhatikan pola konsumsi anaknya? Mari kita berkenalan lebih jauh dengan penyakit yang satu ini.

Diabetes mellitus, atau yang sering disebut diabetes, adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh masalah dengan hormon insulin atau dengan respons tubuh terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting dalam mengatur kadar glukosa (gula) dalam darah. Berikut adalah beberapa penyebab utama penyakit diabetes:

 

1.     Diabetes Tipe 1  :

-      Penyebab Autoimun  : Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel beta di pankreas yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Proses ini menyebabkan kerusakan yang permanen pada sel-sel beta dan menyebabkan produksi insulin yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

-      Faktor Genetik  : Orang dengan riwayat keluarga diabetes tipe 1 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini, meskipun genetik tidak selalu menjadi satu-satunya faktor penyebabnya.

 

2.       Diabetes Tipe 2  :

-      Resistensi Insulin  : Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga pankreas harus bekerja lebih keras untuk memproduksi lebih banyak insulin untuk mempertahankan kadar glukosa yang normal.

-      Faktor Gaya Hidup  : Obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat (tinggi gula dan lemak, rendah serat) dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

-      Faktor Genetik  : Keturunan dan faktor genetik juga memainkan peran dalam perkembangan diabetes tipe 2, meskipun tidak selalu ada hubungan langsung yang jelas antara gen tertentu dan kondisi ini.

 

3.       Gestasional Diabetes  :

-      Perubahan Hormonal Selama Kehamilan  : Gestasional diabetes terjadi saat tubuh wanita hamil tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, yang meningkatkan kadar glukosa darah.

-      Faktor Risiko  : Kehamilan pada usia lebih dari 25 tahun, riwayat diabetes gestasional sebelumnya, obesitas, dan riwayat diabetes tipe 2 dalam keluarga dapat meningkatkan risiko gestasional diabetes.

 

4.       Penyebab Langka Lainnya  :

-          Penyakit Pankreas  : Penyakit atau gangguan pada pankreas, seperti pankreatitis kronis, bisa mengganggu produksi insulin dan mempengaruhi pengaturan glukosa darah.

-          Efek Samping Obat  : Beberapa obat, seperti kortikosteroid, dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan menyebabkan diabetes.

-          Penyakit Endokrin Lainnya  : Kondisi medis tertentu seperti sindrom Cushing atau hipertiroidisme juga dapat berkontribusi pada risiko diabetes.

 

Diabetes Mellitus ini disebut juga sebagai Mother of All Diseases atau induk dari berbagai penyakit lain. Hal ini dikarenakan ketika seseorang menderita penyakit ini dan tidak ditangani secara seksama, maka akan terjadi komplikasi terhadap organ tubuh lain. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah :

1.       Komplikasi Akut

-    Hipoglikemia: Ini adalah kondisi di mana kadar gula darah turun di bawah normal, sering disebabkan oleh pengobatan insulin atau obat antidiabetik lainnya. Gejala termasuk pusing, keringat dingin, kebingungan, dan dalam kasus yang parah, bisa menyebabkan kejang atau koma.

-    Ketoasidosis Diabetik (DKA): Ini adalah komplikasi yang serius dan mengancam nyawa yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memproses gula darah, sehingga tubuh mulai memecah lemak sebagai bahan bakar, menghasilkan keton yang dapat menyebabkan darah menjadi asam.

-    Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar (HHS): Kondisi ini biasanya terjadi pada diabetes tipe 2, ditandai dengan gula darah yang sangat tinggi tanpa adanya ketosis, tetapi menyebabkan dehidrasi yang parah dan kebingungan.

 

2.       Komplikasi Kronis

a.       Komplikasi Mikrovaskular: Ini melibatkan kerusakan pada pembuluh darah kecil, meliputi:

-    Retinopati Diabetik: Kerusakan pada pembuluh darah kecil di retina, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan.

-    Nefropati Diabetik: Kerusakan pada ginjal akibat diabetes, yang dapat berujung pada gagal ginjal kronis.

-    Neuropati Diabetik: Kerusakan saraf, terutama di ekstremitas, yang dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau mati rasa.

b.      Komplikasi Makrovaskular: Ini melibatkan kerusakan pada pembuluh darah besar, yang meliputi:

-    Penyakit Arteri Koroner: Meningkatkan risiko serangan jantung akibat penyempitan pembuluh darah koroner.

-    Stroke: Diabetes meningkatkan risiko stroke karena kerusakan pada pembuluh darah di otak.

-   Penyakit Arteri Perifer: Mengurangi aliran darah ke anggota tubuh, yang dapat menyebabkan rasa sakit, ulkus, dan bahkan amputasi.

3.       Komplikasi lain:

-    Kaki Diabetik: Ulkus atau infeksi pada kaki yang sering kali sulit sembuh dan bisa menyebabkan amputasi.

-    Disfungsi Erektil: Pada pria, diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan ereksi.

-    Infeksi: Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi, baik karena gula darah yang tinggi mendukung pertumbuhan bakteri, maupun karena gangguan fungsi sistem imun.

-    Komplikasi Kehamilan: Pada wanita hamil dengan diabetes, baik gestasional maupun tipe 1/2, terdapat risiko komplikasi bagi ibu dan bayi, termasuk makrosomia (bayi besar) dan kelahiran prematur.

 

Memahami penyakit dan berbagai penyebab ini dapat membantu dalam pencegahan, diagnosis dini, dan manajemen diabetes. Pengelolaan diabetes meliputi pengaturan pola makan, olahraga teratur, pengukuran glukosa darah yang teratur, dan dalam beberapa kasus, pengobatan dengan insulin atau obat antidiabetes lainnya. Mengelola diabetes dengan baik melalui diet, olahraga, pengobatan, dan pemantauan gula darah yang ketat sangat penting untuk mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi ini.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment