KERUSAKAN PADA GINJAL

By CMI HOSPITAL 19 Agu 2024, 13:46:39 WIB Kesehatan
KERUSAKAN PADA GINJAL

Keterangan Gambar : perbandingan ginjal normal dan bermasalah


KERUSAKAN GINJAL

Kerusakan ginjal atau penyakit ginjal merupakan kondisi dimana ginjal kehilangan fungsi normalnya dalam menyaring darah dan mengeluarkan limbah serta cairan berlebih dari tubuh. Ginjal adalah organ vital yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan zat kimia dalam darah. Ketika ginjal rusak, berbagai komplikasi serius dapat terjadi, termasuk akumulasi racun dalam tubuh, gangguan keseimbangan elektrolit, dan peningkatan tekanan darah.

Penyebab Kerusakan Ginjal

Baca Lainnya :

1.       Diabetes Melitus:

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah penyebab utama penyakit ginjal kronis. Kadar gula darah yang tinggi secara konsisten merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang disebut nefropati diabetik, sehingga ginjal tidak dapat menyaring darah dengan baik.

2.       Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi):

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah ginjal, mengurangi kemampuannya untuk menyaring darah secara efektif. Tekanan tinggi yang berkelanjutan merusak struktur halus ginjal, menyebabkan penyakit ginjal kronis.

3.       Glomerulonefritis:

Ini adalah inflamasi pada glomeruli, yaitu unit penyaring kecil dalam ginjal. Glomerulonefritis dapat terjadi akibat infeksi, penyakit autoimun, atau karena sebab yang tidak diketahui. Kondisi ini dapat merusak kemampuan ginjal dalam menyaring darah.

4.       Penyakit Ginjal Polikistik:

Ini adalah kondisi genetik yang menyebabkan terbentuknya kista-kista berisi cairan pada ginjal. Seiring waktu, kista ini bisa membesar dan merusak jaringan ginjal, menyebabkan penurunan fungsi ginjal.

5.       Penyakit Obstruktif:

Kondisi seperti batu ginjal atau pembesaran prostat pada pria dapat menghalangi aliran urin, menyebabkan tekanan balik pada ginjal dan merusak jaringan ginjal.

6.       Infeksi Saluran Kemih yang Berulang:

Infeksi yang sering atau berulang pada saluran kemih dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika tidak diobati dengan benar. Infeksi ini dapat menyebar ke ginjal (pielonefritis) dan menyebabkan jaringan parut yang merusak fungsi ginjal.

 

7.       Penggunaan Obat-obatan Tertentu:

Penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah, atau antibiotik tertentu dapat merusak ginjal. Racun atau zat kimia berbahaya juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal.

8.       Dehidrasi Berat:

Kekurangan cairan yang signifikan dalam tubuh dapat menyebabkan ginjal kekurangan aliran darah yang cukup, yang bisa merusak jaringan ginjal.

9.       Kondisi Autoimun:

Penyakit seperti lupus erythematosus sistemik (SLE) dapat menyebabkan kerusakan ginjal melalui inflamasi kronis yang menyerang jaringan ginjal.

10.   Rokok dan Alkohol:

Merokok meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis dan memperburuk fungsi ginjal yang sudah terganggu. Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat merusak ginjal, terutama ketika dikombinasikan dengan faktor risiko lainnya.

Gejala Kerusakan Ginjal

Kerusakan ginjal seringkali tidak menunjukkan gejala sampai kondisi sudah parah. Beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul antara lain:

·       Kelelahan yang ekstrem

·       Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tangan

·       Sesak napas

·       Mual dan muntah

·       Kebingungan atau masalah konsentrasi

·       Perubahan dalam frekuensi dan jumlah buang air kecil

·       Nyeri pada punggung bawah

·       Gatal-gatal pada kulit

·       Kram otot

Pencegahan dan Pengelolaan

Mencegah kerusakan ginjal melibatkan pengelolaan faktor risiko utama seperti diabetes dan hipertensi, menjalani gaya hidup sehat, menjaga pola makan yang seimbang, menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, serta menjaga hidrasi yang cukup. Pemantauan kesehatan secara rutin dan tes fungsi ginjal dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini, sehingga intervensi medis dapat dilakukan sebelum kerusakan ginjal menjadi parah.

Jika kerusakan ginjal sudah terjadi, pengelolaan biasanya melibatkan pengobatan untuk mengontrol gejala, terapi penggantian ginjal seperti dialisis, dan pada beberapa kasus, transplantasi ginjal.  Di Klinik CMI, kami menangani PGK dengan metode komplementer yang menggabungkan metode perlakuan farmasi modern dan metode klasik yang telah dilakukan oleh Bapak Kedokteran Dunia, yaitu Ibnu Sina. Perlakuan yang dilakukan oleh Klinik Utama CMI adalah non invasif, yaitu tanpa operasi atau cuci darah. 

Pengobatan di Klinik CMI dapat dinikmati oleh para pasien PGK dalam berbagai fase. Bagi pasien yang sudah di fase cuci darah, pengobatan ini dapat dilakukan secara bersama hingga hasil tes lab menunjukkan perbaikan pada fungsi ginjal. Harapan besarnya adalah perlakuan dialisis dapat dihentikan secara total seiring dengan membaiknya fungsi ginjal. 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment